Akhir-akhir ini, banyak banget yang live streaming salat tarawih di TikTok. Awalnya sih, mungkin niatnya bagus, buat syiar agama. Tapi, lama-lama ini fenomena malah bikin kita mikir ulang: sebenarnya ini masih ibadah yang khusyuk atau udah jadi konten buat dapetin likes dan followers? Apalagi, komentar yang muncul di live-nya kadang serius, tapi gak jarang juga bercanda. Jadi, gimana sebenarnya batasan antara syiar dan "penggeseran" makna ibadah?
1. Live Streaming Ibadah: Syiar atau Sekedar Pamer?
Pertama-tama, kita mesti tanya diri kita sendiri: live streaming pas lagi salat ini bener-bener syiar atau cuma buat pamer? Dalam psikologi sosial, ada yang namanya virtue signaling, alias orang melakukan kebaikan atau ibadah supaya diakui sama orang lain, bukan karena niat tulus ibadah. Nah, live streaming pas ibadah bisa jadi contoh dari hal ini. Bukannya fokus ke ibadah, malah terpecah perhatiannya gara-gara ngurusin komen atau reaksi penonton.
2. TikTok dan Ibadah: Performa Sosial yang Terselubung
Kita gak bisa tutup mata kalau TikTok itu platform yang ngedukung banget interaksi, tapi sayangnya hal ini bisa bikin ibadah jadi semacam performa sosial. Daripada ibadah karena pengen dekat sama Tuhan, malah bisa jadi pengen banyak viewers atau likes. Ini bahaya banget, karena bisa bikin esensi ibadah hilang. Ibadah jadi sekadar formalitas, ritual kosong tanpa makna spiritual yang sebenarnya.
3. Kualitas Ibadah Jadi Taruhan
Kalau kita live streaming pas ibadah, otomatis fokusnya terbagi dong. Ini yang bikin cognitive load kita meningkat, alias beban otak kita jadi makin berat. Banyak penelitian bilang kalau perhatian yang terbagi itu ngurangin kualitas dari dua aktivitas yang kita lakukan bersamaan. Jadi, salat yang seharusnya khusyuk malah bisa jadi gak maksimal gara-gara sibuk mikirin interaksi sama viewers.
4. Desensitisasi: Ibadah Jadi Konten Biasa?
Kalau kita sering banget lihat ibadah dijadiin konten di media sosial, bisa aja lama-lama kita jadi desensitized, alias kebal sama makna spiritual ibadah itu sendiri. Yang tadinya sakral, jadi sesuatu yang biasa-biasa aja, atau malah jadi bahan hiburan. Ini nih yang ngeri, karena kalau terus-terusan kayak gini, nilai-nilai spiritual bisa terkikis, dan ibadah cuma jadi ritual tanpa arti.
Fenomena live streaming salat di TikTok memang bikin kita perlu refleksi lebih dalam. Ibadah itu urusan kita sama Tuhan, bukan panggung buat dapet pengakuan dari orang lain. Semakin kita sadar sama niat kita, semakin kita bisa menjaga makna ibadah yang sebenarnya.
Kesimpulan
TikTok dan media sosial lainnya memang punya peran besar dalam kehidupan kita sekarang, tapi kita juga harus hati-hati supaya nggak kebablasan. Live streaming ibadah, seperti salat tarawih, bisa menggeser fokus dari ibadah itu sendiri. Kalau niat kita udah bercampur antara ibadah dan pamer, maka ibadah kita bisa jadi kehilangan esensinya. Jadi, selalu cek ulang niat kita, karena dalam Islam, niat adalah segalanya.Disclaimer
Artikel ini disusun berdasarkan opini penulis dan referensi yang tersedia secara publik. Pengalaman setiap individu mungkin berbeda-beda. Jika Anda merasa artikel ini tidak sesuai dengan nilai-nilai pribadi Anda, silakan diskusikan dengan pemuka agama atau pihak yang lebih berkompeten dalam hal ini.Referensi



